5 Alasan Kenapa Skuad Barcelona Musim Ini Lebih Baik dari Musim Lalu
NEW ARTICLE!
|
Skuad Barcelona musim kompetisi 2011/2012 |
FC BARCELONA INDONESIA - Dengan gelar juara La Liga selama tiga tahun berturut-turut, dan dua Trofi Liga Champions selama tiga tahun terakhir,
FC Barcelona makin
dikenal sebagai tim terbaik
di dunia. Pencapaian yang hebat untuk sebuah tim. Cukupkah?
Tidak, Pep Guar
diola bukan tipe orang yang mudah merasa puas.
Dia ingin terus memperbaharui sejarah hidupnya dan sejarah
Barcelona. Baginya, tiap hari adalah hari yang baru. Musim ini adalah musim yang baru. Lupakan apa yang sudah
dicapai musim lalu dan fokus untuk memenangkan trofi-trofi selanjutnya, entah sampai kapan.
Barcelona telah menetapkan standar tertinggi untuk sebuah tim sepakbola; merebut seluruh gelar dari semua kompetisi yang
diikuti. Tidak menjuarai La Liga dan Liga Champions pada musim ini berarti suatu kemunduran.
Untuk mencapai semua itu, klub dan manager telah menyiapkan langkah-langkah yang
dibutuhkan untuk memastikan bahwa para punggawa Catalan akan terus kompetitif. Berikut adalah lima alasan kenapa musim ini
Barcelona akan lebih baik dari pada musim lalu.
1. Faktor Pep Guardiola
Pep Guar
diola adalah salah satu pelatih hebat, mungkin juga yang terbaik
di dunia saat ini. Tiga tahun kepemimpinannya
di Barcelona menunjukkan
dia pantas untuk berada
di Barcelona selamanya. Para cules pun membuat jargon untuknya; In Pep We Trust. Percaya pada Pep, percaya pada apa yang
dilakukannya.
Ketika
Barcelona kalah 2-1
di kandang Arsenal pada laga tandang Liga Champions musim lalu, Pep berhasil membalikkan keadaan menja
di 3-1. Bersama Pep,
Barcelona lebih sering lolos dari situasi genting. Kecuali yang paling menyesakkan bagi saya dan masih saya ingat sampai sekarang adalah
dianulirnya gol bojan ke gawang Inter pada Semi Final Champions tahun 2010, juga
dianulirnya gol Pedro ke gawang Madrid pada Final Copa Del Rey.
Ya, hanya dua hal itu. Selain itu, tiga tahun ini menja
di lembaran indah buku sukses
Barcelona yang mungkin tak akan dapat
disaingi oleh tim manapun.
Di bawah kepemimpinan Guar
diola,
Barcelona akan terus berkembang musim ini. Tiap tahu Pep tahu pemain mana yang harus
dia
datangkan supaya skuad-nya makin maju, sekaligus untuk mengeksplorasi
taktik-taktik baru untuk tetap membuat lawan tak mudah menebak permainan
Barcelona.
2. Klub Masih Mempertahankan Pemain Kunci
Langkah pertama untuk tetap berada
di puncak adalah tetap mempertahankan performa prima dari pada pemain-pemain kunci. Tidak ada starter ataupun pemain kunci yang
dijual, kecuali Bojan dan Milito yang selama musim lalu kerap menghuni bangku cadangan.
Yang kadang
dilupakan orang adalah bahwa
Barcelona tidak sedang berada
di puncak, dalam arti mereka kemu
dian
akan turun. Sesungguhnya tim ini sedang mendaki menuju puncak-puncak
yang lain. Para pemain kini makin punya pengalaman satu sama lain,
chemistry
di antara mereka makin baik hari demi hari. Pemain-pemain muda macam Sergio Busquets, Pedro Rodriguez, Gerard Piqué dan bahkan
Lionel Messi sedang berada dalam perkembangan natural mereka.
3. Datangnya Cesc, Alexis dan Makin Matangnya Thiago
Pemain-pemain yang saya sebutkan
di sub-judul adalah faktor penting yang akan menentukan prestasi Barcelona musim ini.
Di tangan Guar
diola, mereka akan membawa
Barcelona
mencapai kualitas permainan yang belum pernah ada sebelumnya. Sementara
lawan mungkin sudah mulai menebak-nebak bagaimana pergerakan Xavi dan
Iniesta, kini lawan akan makin
dipusingkan dengan keha
diran pemain-pemain baru yang punya kualitas sepadan.
|
Alexis Sanchez dan Thiago Alcantara |
Cesc tiga gol
di tiga pertan
dingan, satu hal yang bahkan tak pernah
dilakukan Iniesta dan Xavi. Alexis sudah membuat gol perdananya sementara Thiago makin hidup
di tengah dan menja
di faktor
penting kemenangan Barca atas Villarreal dengan menyumbang satu gol dan
dua asisst. Tidak ada lagi ruang keraguan atas tiga pemain ini.
Pada musim lalu, Xavi, Iniesta,
Messi, Villa dan Pedro seolah terforsir
di tiap pertan
dingan karena Pep tak punya pilihan lain yang cukup sepadan. Para pemain menja
di lelah,
dan mungkin kurang tantangan karena baik ataupun buruk penampilan
mereka, Pep hampir tak punya pilihan lain. Sekarang ini, jika Villa atau
Pedro bermain buruk, Alexis sudah menunggu
di pinggir lapangan.
Musim ini akan menja
di sangat berbeda. Keha
diran Cesc dan Thiago dapat membuat Xavi dan Iniesta punya banyak waktu istirahat
diban
dingkan
musim lalu tanpa harus kehilangan ketajaman. Waktu istirahat yang cukup
berpengaruh terhadap kebugaran dan stamina pemain. Mereka dapat bermain
bagus, bahkan dalam situasi kelelahan musim lalu, tentunya dengan
istirahat lebih banyak, penampilan mereka akan lebih baik.
Lini tengah
Barcelona
akan makin tajam musim ini. Tahun lalu, Keita adalah pilihan utama Pep
ketika Xavi atau Iniesta berhalangan ataupun kelelahan. Kita tahu Keita
tak sekreatif Xavi ataupun Iniesta. Awal musim ini, Keita menja
di pelapis
Busquet. Posisi gelandang bertahan memang lebih cocok untuknya.
Sementara itu, kini Pep punya Thiago dan Fabregas sebagai alternatif,
atau bahkan starter.
Di depan, Sanchez jelas akan menja
di pilihan utama Pep ketika Villa dan Pedro sedang dalam performa yang kurang maksimal. Bahkan jika seburuk-buruknya
Messi tak bisa
dimainkan, Fabregas dan Sanchez
di depan bisa menja
di sumber masalah besar bagi lawan.
Berbeda dengan Xavi dan Iniesta, Fabregas dan Thiago punya cara sen
diri untuk menaklukkan lawan. Dengan hasil
di tiga pertan
dingan terakhir ini, bisa
dikatakan Thiago dan Cesc punya naluri mencetak gol lebih baik
diban
dingkan dua seniornya.
Sementara, Alexis Sanchez punya dribble yang lebih mumpuni
diban
dingkan
Villa dan Pedro. Ini sangat membantu ketika lawan bermain dengan
stratergi "parkir bus". Kita juga tak bisa melupakan Ibrahim Afellay.
Jika
dia sudah sembuh, kekuatan dan kecepatannya akan memberikan daya gedor yang tak
disangka-sangka lawan.
Secara umum, skuad musim ini tidak terlalu ramping, lebih lengkap, lebih tangguh dan lebih variatif. Musim lalu,
Barcelona mungkin akan "lumpuh" jika Iniesta dan Xavi cedera pada saat bersamaan. Tapi musim ini, jika itu pun terja
di,
Barcelona masih akan menja
di tim yang
ditakuti siapapun.
4. Meningkatnya Kemampuan Multifungsi Beberapa Pemain
Di Liga Inggris, gaya Macherano cocok sebagai gelandang bertahan.
Di Barcelana situasi berubah. Jangankan gelandang bertahan, seorang bek dan wingback
di Barcelona dituntut untuk kreatif. Kendati gelandang bertahan, orientasi tetap pada attacking. Ini
dicontohkan dengan sangat baik oleh Busquet.
Nah,
di sinilah hebatnya Guar
diola. Pep mampu membuat pemainnya berkembang dengan baik
di luar posisi aslinya. Kendati jarang
dipasang sebagai gelandang, Macherano kini justru menja
di andalan utama
Barcelona di bek sentral. Sudah terbukti
di awal musim, bersama dengan Alves, sektor kanan tak bisa
ditembus oleh Ronaldo sekalipun.
Sementara Andrés Iniesta dapat berperan sekaligus sebagai gelandang dan
penyerang. Cesc Fabregas yang selama enam tahun selalu menja
di gelandang pelayan
di Arsenal, dapat
dieksplore kemampuannya untuk menja
di penyerang.
Itu hanya beberapa contoh, secara umum, hampir semua pemain
Barcelona dapat bermain dengan baik setidaknya
di dua posisi yang berbeda. Dengan cara ini, Pep selalu dapat memberi kejutan pada lawan
di tiap pertan
dingan.
Tiap pemain
di posisinya punya seorang pelapis yang punya kemampuan sepadan.
Di pertan
dingan terakhir melawan Villarreal, Guar
diola hanya menempatkan satu natural defender. Ini menja
di bukti bahwa skuad
Barcelona musim ini lebih multifungsi.
5. Lebih Banyak Variasi Taktik
Dengan makin lengkapnya skuad, Pep leluasa untuk menerapkan strategi bermain yang mungkin ingin
dia coba sejak dulu. Menjamu Villarreal, Pep menerapkan formasi 3-4-3, dan berjalan dengan sangat baik.
Di pertan
dingan-pertan
dingan selanjutnya, bisa saja
dia menerapkan formasi 4-4-2 atau 3-4-1-2. Sejauh ini, formasi 3-4-3 tampaknya menja
di alternatif fantastis. Bagi saya, akan menja
di sangat wajar jika pelatih lain
di La Liga protes karena
Barcelona sudah sedemikian hebatnya
ditunjang dengan kekuatan finansial yang stabil. Tapi ingat, lebih dari separuh pemain inti adalah produk La Masia. Keberhasilan
Barcelona bukan hanya karena gelar, tapi juga karena separuh lebih pemain intinya adalah produk La Masia. Ini
dijalani lewat proses dan ketekunan men
didik pemain muda, bukan dengan pembelian pemain triliunan rupiah. Sampai kapanpun, uang tak akan bisa membeli apa yang sudah
diteladankan oleh
Barcelona dan La Masia-nya.
(catatan cules)